Kisah Sedih RI Hingga Akhir Hayat

Diposting oleh Unknown on Senin, 21 Januari 2013

 Kisah Sedih RI Hingga Akhir Hayat

Awalnya, kematian RI (11) meninggalkan teka-teki. Pasalnya, pihak RSU Persahabatan yang selama ini merawat RI menyatakan bahwa RI meninggal karena tumor otak. Namun, selama proses perawatan itu pula, RI diketahui mendapat kekerasan seksual.

Pada 29 Desember 2012 lalu, RI mengalami kejang-kejang. Oleh orangtuanya, RI kemudian dibawa ke RSU Persahabatan. Saat dokter hendak memberikan obat dari bagian duburnya, fakta memilukan terkuak. Dubur RI ternyata infeksi parah, diduga akibat benda tumpul. Sejumlah pihak pun menduga bahwa RI adalah korban kekerasan seksual. Gadis kecil ini akhirnya tak mampu lagi bertahan. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada tanggal 6 Januari 2013.

Selama lebih dari dua pekan berselang, satu per satu misteri kematian RI terungkap ke publik. Sampai akhirnya tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya menahan S (55), ayah RI. Ternyata dugaan kekerasan seksual yang dialami RI terbukti. S mengaku menyetubuhi buah hatinya itu sebanyak dua kali saat sang istri tengah dirawat di rumah sakit pada Oktober 2012 silam.


RI tak pernah sekali pun bercerita soal perilaku tak terpuji ayahnya itu, tidak kepada ibunya, apalagi orang lain. Aib sang ayah ditutupnya rapat hingga akhir hayatnya.
Kepala Bagian Psikolog Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap anak selalu menyisakan rahasia yang disimpan rapat sang anak. "Pemerkosaan pada anak ini sangat khas, karena anak sebagai sosok yang dinamis hanya bisa diakses orang-orang tertentu," ucap Nurcahyo, Jumat (18/1/2013), di Mapolda Metro Jaya.
Ia menuturkan bahwa orang terdekat memiliki peluang besar melakukan perilaku menyimpang kepada anak. Apalagi, orang tersebut dianggap sebagai figur oleh sang anak dan merupakan sosok yang disegani. "Semakin kuat akses orang itu, maka akan semakin kecil anak untuk bercerita. Akhirnya, peristiwa itu dibawanya sampai mati," kata Nurcahyo.
Surat terakhir RI bahkan sama sekali tidak menggoreskan kepedihan yang harus dideritanya setelah diperkosa sang ayah. Surat terakhir itu tak sengaja ditemukan di sela barang-barang keluarganya yang tinggal di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur. Surat itu bertuliskan undangan bagi teman-temannya untuk datang pada perayaan ulang tahunnya yang ke-11 lengkap dengan gambar balon dan kado yang dihias secara apik oleh gadis cilik itu.
Cerita RI dan keluarganya banyak mengundang simpati tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari pejabat. Cerita pilu ini menjadi realita kehidupan di tengah masyarakat yang mulai melupakan nilai-nilai moral dalam diri, di mana nilai moral dikesampingkan hanya untuk mengedepankan nafsu sesaat. 
 
Ref: KOMPAS.com

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar