Tekanan eksternal masih bakal menekan pergerakan rupiah awal tahun ini.
Dengan penjagaan Bank Indonesia, rupiah bakal berada di level Rp 9.680 - Rp
9.690 per dollar AS, Selasa (8/1/2013).
Nilai tukar rupiah ditutup menguat di Rp 9.670 per dollar AS (kurs tengah
Bloomberg), dengan penjagaan BI walaupun sempat melesat ke Rp 9.788 per dollar
AS pada perdagangan intraday, kemarin.
Setelah menguat dalam beberapa hari terakhir, bursa Asia terkoreksi termasuk
bursa Indonesia (IHSG). IHSG ditutup turun menjadi 4.392,38 (0,4 persen). Namun
harga minyak mentah kembali naik. Harga Brent menjadi 111,58 dollar AS per
barrel dan harga WTI menjadi 93,19 dollar AS per barrel.
Pasar global serentak ditutup turun pada akhir perdagangan semalam waktu
Indonesia. Ini terjadi menjelang periode keluarnya laporan keuangan untuk
triwulan keempat tahun 2012.
Indeks future Asia masih terlihat variatif untuk hari ini. Ekonom Samuel
Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memerkirakan rupiah bakal mengalami
tekanan namun masih bisa terjaga di kisaran antara Rp 9.680 - Rp 9.690 per
dollar AS.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar