Kawasan Rentan Tsunami
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Jawa Timur (BPBD Jatim) mengingatkan kepada masyarakat di Jawa Timur
bahwa ada delapan lokasi yang rawan bencana tsunami.
Kedelapan daerah tersebut dikatakan rentan karena berada dalam lempengan pasifik. Kawasan itu seperti Banyuwangi, Tulung Agung, Trenggalek, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Pacitan
"Kondisi geografis kedelapan wilayah tersebut berada dalam lempengan Pacific," kata Kepala Bdan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur Sudarmawan, Senin (21/1/2013).
Untuk mengatisipasi terjadinya Tsunami, BPBD Jatim terus melakukan pantauan melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops). Pantuan itu dilakukan secara online terhadap sejumlah kawasan yang terintegrasi langsung dengan satelit.
"Jika ada gempa yang berpotensi tsunami maka alarm dalam Pusdalops akan berbunyi. Hal itu tentunya dapat digunakan untuk menentukan langkah apa yang terbaik," katanya.
Selain melakukan pemantauan daerah rawan tsunami, di Pusdalops ini juga bisa memantau ketinggian air di sejumlah waduk yang ada di seluruh Jawa Timur. Hal itu untuk mengetahui potensi banjir akibat curah hujan yang tinggi.
"Termasuk ketika penentuan status banjir di Bengawan Solo beberapa waktu lalu," ujar manta Sekda Kabupaten Bangkalan ini.
Di Pusdalops ini juga dapat memantau sejumlah badai yang terjadi di Indonesia. Termasuk informasi cuaca buruk yang melanda sejumlah perairan laut jawa.
Kedelapan daerah tersebut dikatakan rentan karena berada dalam lempengan pasifik. Kawasan itu seperti Banyuwangi, Tulung Agung, Trenggalek, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Pacitan
"Kondisi geografis kedelapan wilayah tersebut berada dalam lempengan Pacific," kata Kepala Bdan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur Sudarmawan, Senin (21/1/2013).
Untuk mengatisipasi terjadinya Tsunami, BPBD Jatim terus melakukan pantauan melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops). Pantuan itu dilakukan secara online terhadap sejumlah kawasan yang terintegrasi langsung dengan satelit.
"Jika ada gempa yang berpotensi tsunami maka alarm dalam Pusdalops akan berbunyi. Hal itu tentunya dapat digunakan untuk menentukan langkah apa yang terbaik," katanya.
Selain melakukan pemantauan daerah rawan tsunami, di Pusdalops ini juga bisa memantau ketinggian air di sejumlah waduk yang ada di seluruh Jawa Timur. Hal itu untuk mengetahui potensi banjir akibat curah hujan yang tinggi.
"Termasuk ketika penentuan status banjir di Bengawan Solo beberapa waktu lalu," ujar manta Sekda Kabupaten Bangkalan ini.
Di Pusdalops ini juga dapat memantau sejumlah badai yang terjadi di Indonesia. Termasuk informasi cuaca buruk yang melanda sejumlah perairan laut jawa.
Ref: Sindonews.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar