Kisah Sedih RI Hingga Akhir Hayat
Awalnya, kematian RI (11) meninggalkan teka-teki. Pasalnya, pihak RSU
Persahabatan yang selama ini merawat RI menyatakan bahwa RI meninggal
karena tumor otak. Namun, selama proses perawatan itu pula, RI diketahui
mendapat kekerasan seksual.
Pada 29 Desember 2012 lalu, RI
mengalami kejang-kejang. Oleh orangtuanya, RI kemudian dibawa ke RSU
Persahabatan. Saat dokter hendak memberikan obat dari bagian duburnya,
fakta memilukan terkuak. Dubur RI ternyata infeksi parah, diduga akibat
benda tumpul. Sejumlah pihak pun menduga bahwa RI adalah korban
kekerasan seksual. Gadis kecil ini akhirnya tak mampu lagi bertahan. Ia
mengembuskan napas terakhirnya pada tanggal 6 Januari 2013.
Selama
lebih dari dua pekan berselang, satu per satu misteri kematian RI
terungkap ke publik. Sampai akhirnya tim gabungan Polres Metro Jakarta
Timur dan Polda Metro Jaya menahan S (55), ayah RI. Ternyata dugaan
kekerasan seksual yang dialami RI terbukti. S mengaku menyetubuhi buah
hatinya itu sebanyak dua kali saat sang istri tengah dirawat di rumah
sakit pada Oktober 2012 silam.
RI tak pernah sekali pun bercerita
soal perilaku tak terpuji ayahnya itu, tidak kepada ibunya, apalagi
orang lain. Aib sang ayah ditutupnya rapat hingga akhir hayatnya.
Kepala
Bagian Psikolog Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo
mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap anak selalu menyisakan rahasia
yang disimpan rapat sang anak. "Pemerkosaan pada anak ini sangat khas,
karena anak sebagai sosok yang dinamis hanya bisa diakses orang-orang
tertentu," ucap Nurcahyo, Jumat (18/1/2013), di Mapolda Metro Jaya.
Ia
menuturkan bahwa orang terdekat memiliki peluang besar melakukan
perilaku menyimpang kepada anak. Apalagi, orang tersebut dianggap
sebagai figur oleh sang anak dan merupakan sosok yang disegani.
"Semakin kuat akses orang itu, maka akan semakin kecil anak untuk
bercerita. Akhirnya, peristiwa itu dibawanya sampai mati," kata
Nurcahyo.
Surat terakhir RI bahkan sama sekali tidak menggoreskan
kepedihan yang harus dideritanya setelah diperkosa sang ayah. Surat
terakhir itu tak sengaja ditemukan di sela barang-barang keluarganya
yang tinggal di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur. Surat itu
bertuliskan undangan bagi teman-temannya untuk datang pada perayaan
ulang tahunnya yang ke-11 lengkap dengan gambar balon dan kado yang
dihias secara apik oleh gadis cilik itu.
Cerita RI dan keluarganya
banyak mengundang simpati tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari
pejabat. Cerita pilu ini menjadi realita kehidupan di tengah masyarakat
yang mulai melupakan nilai-nilai moral dalam diri, di mana nilai moral
dikesampingkan hanya untuk mengedepankan nafsu sesaat.
Ref: KOMPAS.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar