Kebakaran di Australia
Pemadam kebakaran di tenggara Australia
terus berjuang untuk memadamkan kebakaran semak sebelum suhu dan
kecepatan angin meningkat kembali. Lebih dari 120 titik api masih
membakar di New South Wales, menghanguskan sedikitnya 300.000 hektar
tanah dan menewaskan ribuan hewan ternak.
Meski saat ini cuaca mulai mendingin, badan meteorologi memperkirakan cuaca panas akan kembali menyengat pada akhir pekan mendatang.
Kebakaran juga menghancurkan bangunan di New South Wales, Victoria, dan Tasmania. Rabu, gelombang panas bergeser dari pantai timur ke Queensland. Kebakaran semak bermula di Pulau Birbie, utara kota Brisbane.
Suhu akan bertahan di atas 30 celsius di sepanjang negara bagian dan diperkirakan akan meningkat hingga 40 celsius di sejumlah bagian pada Kamis (10/1) ini.
Pemadam kebakaran New South Wales, RFS, mengatakan petugas mereka bekerja sepanjang waktu untuk memanfaatkan kondisi yang mendingin akibat embusan angin selatan.
Di Sydney suhu turun di bawah 30 celsius pada Rabu setelah melewati 40 celsius pada Selasa.
"Kondisi yang mendingin jelas membantu, petugas pemadam kebakaran di lapangan bisa masuk dan membuat garis kurungan di sekitar kawasan yang terbakar,'' kata inspektur RFS Matt Inwood kepada ABC News. "Kami tentu akan memanfaatkan kondisi di saat kami memilikinya, tetapi kami sangat mewaspadai kondisi yang akan kembali memanas dalam beberapa pekan mendatang.''
Tornado api
Hingga saat ini masih ada sekitar 15 titik api yang belum dikuasai di kawasan tersebut, dengan kebakaran terburuk di NSW berada di dekat Yass, Sussex Inlet, dan Cooma.
Semua taman nasional, hutan negara, telah ditutup untuk umum. Dengan suhu diperkirakan kembali meningkat akhir pekan mendatang, bahkan embusan moderat akan membuat ''risiko dan problematik'', kata Komisaris RFS Shane Fitzsimmons.
Kebakaran semak juga terus menimbulkan kekhawatiran di kawasan selatan dan utara Tasmania. Kebakaran besar masih berlangsung di Semenanjung Tasman, dekat kawasan yang sudah terbakar selama akhir pekan kemarin.
Lebih dari 20.000 hektar lahan dan 120 rumah hancur terbakar di kawasan ini. Serangkaian foto sebuah keluarga di Tasmania yang dikepung oleh ''tornado api'' tersebar di sejumlah media internasional.
Tim Holmes kepada ABC News mengatakan bahwa dia, istrinya, dan lima cucunya mencari perlindungan di perairan di bawah dermaga saat kebakaran menutup kota Dunalley, 57 km timur ibu kota Hobart. "Kami melihat tornado api datang ke arah kami dan hal berikutnya yang kami tahu adalah semuanya di sekitar kami terbakar,'' kata Holmes.
Pemadam kebakaran juga mencari kemungkinan korban di reruntuhan bangunan yang hancur terbakar, tetapi sejauh ini belum ada laporan korban jiwa yang ditimbulkan.
Sementara di Negara Bagian Victoria, pemerintah mempertimbangkan untuk menawarkan dana bantuan darurat bagi mereka yang kehilangan rumah.
Suhu di Australia dalam beberapa hari ini telah melampaui suhu maksimum 39 celsius dari 2-8 Januari. Suhu tertinggi nasional pada Senin kemarin memecahkan rekor baru sebesar 40,33 celsius.
BMG Australia memperkirakan suhu ekstrem akan berlanjut selama beberapa pekan mendatang
Meski saat ini cuaca mulai mendingin, badan meteorologi memperkirakan cuaca panas akan kembali menyengat pada akhir pekan mendatang.
Kebakaran juga menghancurkan bangunan di New South Wales, Victoria, dan Tasmania. Rabu, gelombang panas bergeser dari pantai timur ke Queensland. Kebakaran semak bermula di Pulau Birbie, utara kota Brisbane.
Suhu akan bertahan di atas 30 celsius di sepanjang negara bagian dan diperkirakan akan meningkat hingga 40 celsius di sejumlah bagian pada Kamis (10/1) ini.
Pemadam kebakaran New South Wales, RFS, mengatakan petugas mereka bekerja sepanjang waktu untuk memanfaatkan kondisi yang mendingin akibat embusan angin selatan.
Di Sydney suhu turun di bawah 30 celsius pada Rabu setelah melewati 40 celsius pada Selasa.
"Kondisi yang mendingin jelas membantu, petugas pemadam kebakaran di lapangan bisa masuk dan membuat garis kurungan di sekitar kawasan yang terbakar,'' kata inspektur RFS Matt Inwood kepada ABC News. "Kami tentu akan memanfaatkan kondisi di saat kami memilikinya, tetapi kami sangat mewaspadai kondisi yang akan kembali memanas dalam beberapa pekan mendatang.''
Tornado api
Hingga saat ini masih ada sekitar 15 titik api yang belum dikuasai di kawasan tersebut, dengan kebakaran terburuk di NSW berada di dekat Yass, Sussex Inlet, dan Cooma.
Semua taman nasional, hutan negara, telah ditutup untuk umum. Dengan suhu diperkirakan kembali meningkat akhir pekan mendatang, bahkan embusan moderat akan membuat ''risiko dan problematik'', kata Komisaris RFS Shane Fitzsimmons.
Kebakaran semak juga terus menimbulkan kekhawatiran di kawasan selatan dan utara Tasmania. Kebakaran besar masih berlangsung di Semenanjung Tasman, dekat kawasan yang sudah terbakar selama akhir pekan kemarin.
Lebih dari 20.000 hektar lahan dan 120 rumah hancur terbakar di kawasan ini. Serangkaian foto sebuah keluarga di Tasmania yang dikepung oleh ''tornado api'' tersebar di sejumlah media internasional.
Tim Holmes kepada ABC News mengatakan bahwa dia, istrinya, dan lima cucunya mencari perlindungan di perairan di bawah dermaga saat kebakaran menutup kota Dunalley, 57 km timur ibu kota Hobart. "Kami melihat tornado api datang ke arah kami dan hal berikutnya yang kami tahu adalah semuanya di sekitar kami terbakar,'' kata Holmes.
Pemadam kebakaran juga mencari kemungkinan korban di reruntuhan bangunan yang hancur terbakar, tetapi sejauh ini belum ada laporan korban jiwa yang ditimbulkan.
Sementara di Negara Bagian Victoria, pemerintah mempertimbangkan untuk menawarkan dana bantuan darurat bagi mereka yang kehilangan rumah.
Suhu di Australia dalam beberapa hari ini telah melampaui suhu maksimum 39 celsius dari 2-8 Januari. Suhu tertinggi nasional pada Senin kemarin memecahkan rekor baru sebesar 40,33 celsius.
BMG Australia memperkirakan suhu ekstrem akan berlanjut selama beberapa pekan mendatang
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar